BRT ITERA

BRT ITERA, Solusi Transportasi Ramah Lingkungan?

Bus Rapid Transit Institut Teknologi Sumatera, disingkat BRT ITERA, adalah sistem transportasi terintegrasi yang terdapat di ITERA, Lampung Selatan. Sistem ini mendukung mobilitas civitas akademika dengan konsep berkelanjutan dan ramah lingkungan. BRT ITERA beroperasi sejak 2022 berdasarkan Keputusan Rektor tentang Sistem Transportasi Kampus. Tujuannya: meningkatkan aksesibilitas, menurunkan emisi karbon, serta memperkuat konsep Smart Campus dengan teknologi modern.

Smart BRT ITERA

Pengembangan Smart BRT ITERA

Smart BRT ITERA direncanakan mulai beroperasi pada Semester Genap Tahun Akademik 2019–2020, dengan dua trayek utama: Trayek I melayani rute ITERA – Transmart – UIN Raden Intan – ITERA, dan Trayek II menuju Jatimulyo – Soekarno Hatta – Korpri – kembali ke ITERA. Selain menjadi moda transportasi kampus, bus ini juga dirancang untuk menunjang kegiatan akademik seperti kuliah lapangan, program studi luar kampus, dan aktivitas mahasiswa dari berbagai UKM.

Sejarah BRT ITERA

Pada tanggal 15 Januari 2022, Rektor Institut Teknologi Sumatera melalui Keputusan Rektor telah meresmikan Bus Rapid Transit (BRT) ITERA di Kabupaten Lampung Selatan sebagai sistem transportasi kampus pertama di Indonesia. BRT ITERA dirintis pengembanganya dan akan dikembangkan serta dibina oleh Direktorat Kemahasiswaan dan Kerjasama ITERA selama 3 tahun kedepan dengan kualitas layanan terbaik. Program pengembangan yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sumatera adalah untuk memenuhi kebutuhan mobilitas civitas akademika di Indonesia, khususnya di Sumatera. Sebelum diresmikannya BRT ITERA sebagai sistem transportasi kampus, di Indonesia hanya memiliki 2 (dua) sistem transportasi kampus yang dikelola pemerintah, yaitu Trans Jakarta Kampus dan Trans Jogja Kampus, kedua sistem tersebut terletak di Pulau Jawa. Di satu sisi, kedua sistem transportasi kampus tersebut saat ini kapasitasnya sudah melebihi daya tampung maksimalnya, sedang di sisi lain, kebutuhan akan transportasi kampus yang berkelanjutan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah mahasiswa dan berkembangnya konsep Smart Campus di perguruan tinggi Indonesia.